![]() |
Muhammad Fauzi (korban ditembak) dan Suwarni saat pernikahan mereka tujuh tahun lalu |
fashingnet.com-Kerabat (alm) M Fauzi membantah keterangan Polda Jawa Timur yang menyebut Fauzi dan polisi yang menembaknya hingga tewas, Briptu Andika Surya terlebih dulu cekcok mulut karena rebutan cewek pemandu karaoke atau purel.
“Pernyataan itu tidak benar, antara pelaku penembakan Briptu Andika dengan M Fauzi, maupun dengan saksi satu-satunya dalam peristiwa itu, tidak saling kenal,” kata Yoso Wibowo salah seorang kerabat korban, kepada Surya yang menemui dirumah korban di Jl Lawu, Maospati, Sabtu (14/4/2012).
Sebelumnya, Polda Jatim menyatakan bahwa sebelum Briptu Andika Surya, anggota Reskrim Polsek Bendo, Magetan, menembak mati M Fauzi (32) lantaran cekcok mulut dalam satu mobil. M Fauzi, warga Jl Lawu, Kelurahan/ Kecamatan Maospati, tewas pada Kamis (11/4/2012) sekitar pukul 18.30 WIB di teras belakang Café 76 di Jl Raya Maospati – Solo, Magetan.
Yoso juga mengatakan pihak keluarga keberatan dengan pemberitaan media dari sumber kepolisian yang menyatakan bahwa peristiwa yang menewaskan Fauzi dilatarbelakangi rebutan cewek purel.
“Semua yang keluar di media massa, simpang siur. Saya sebagai kerabat korban tidak terima dengan ini. Apalagi ada berita, yang menyebutkan Briptu Andika menembak korban karena rebutan purel, itu sangat tidak benar dan menyakitkan keluarga,”kata Yoso yang juga sekretaris DPD Partai Golkar Kabupaten Magetan itu.
Wibowo menjelaskan kalau korban dijemput Ruly dengan mengendarai mobil Ford biru. Di dalam mobil itu yang informasinya terdapat dua cewek asal Madiun. Korban lalu diajak ke Café 76, namun mereka berangkat tidak dalam satu mobil. Korban menyusul naik sepeda motor.
“Baru beberapa saat kelima orang itu omong-omong di teras belakang Café 76 itu, datang Briptu Andika dengan mengendarai motor bebek Kawasaki, sudah dalam keadaan mabuk," tutur Wibowo.
Briptu Andika datang dan Ruly pamitan mengantar dua teman ceweknya ke Madiun. AKhirnya duduk semeja tiga orang; korban, Wahyu dan pelaku penembakan. Namun dialog tak lancar karena korban dan pelaku tidak akrab.
Ketika Wahyu berpamitan beli rokok sebentar, tiba-tiba Wahyu mendengar bunyi "Dor" dan melihat Briptu Andika menenteng pistol ditangan kanannya. Wahyu segera merebut pistol dari tangan Andika lalu melaporkannya kejadian itu kepada Pemilik Cafe 76 dan diteruskan ke polisi. Namun, saat itu Wahyu tidak menyadari kalau yang ditembak Briptu Andika adalah korban Fauzi.
Baru setelah anggota Polsek mendatangi lokasi dan saya ditunjukan foto kondisi korban, saya sempat shock,”kata Wahyu warga Jiwan, Kabupaten Madiun ini.

0 komentar:
Posting Komentar